ESN, Tondano – Merespon keinginan Pemkab Minahasa menjadikan wilayahnya sebagai Kabupaten Layak Anak (KLA), tim verifikasi KLA dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A), melakukan verifikasi lapangan secara hybrid.
Verifikasi digelar dengan meminjam ruang sidang kantor DPRD Minahasa, Rabu (4/6/2025). Hadir dalam Verifikasi tersebut Wakil Bupati Minahasa Vanda Sarundajang yang ikut didampingi Sekretaris Daerah Lynda Watania, Kepala Dinas P3A Minahasa Josefin Kaurow, serta sejumlah Kepala Dinas terkait.
Verifikasi berlangsung selama kurang lebih 5 jam. Baik Wakil Bupati, Sekda hingga para Kepala Dinas terkait masing-masing memaparkan kebijakan ataupun program yang berkaitan dengan prasyarat menjadikan Kabupaten Minahasa menjadi KLA.
Dalam pemaparannya, Vanda Sarundajang menekankan keseriusan Pemkab Minahasa dalam mewujudkan KLA ditegaskan dengan sejumlah regulasi, termasuk Peraturan Daerah (Perda) Minahasa Nomor 7 Tahun 2019 tentang KLA.
“Termasuk berbagai peraturan Bupati yang mengatur Rencana Aksi Daerah KLA, perlindungan anak, dan pencegahan kekerasan,” tukasnya.
Selain itu, pembentukan Gugus Tugas KLA, Forum Anak Daerah, hingga penetapan desa/kelurahan ramah perempuan dan peduli anak juga telah dilakukan Pemkab Minahasa.
Dalam pelayanan informasi anak, kata Vanda, Pemkab Minahasa telah melakukan layanan khusus oleh Dinas Perpustakaan dan melibatkan Forum Anak Kabupaten Minahasa dalam kegiatan penting seperti Musrenbang dan sosialisasi perkawinan anak.
“Ada juga program “Jelajah Kecamatan” dan “Mepatik se Tou” (Melayani Ibu-ibu yang Melakukan Persalinan di Rumah Sakit) yang mempercepat pencatatan akta kelahiran dan Kartu Identitas Anak (KIA),” jelasnya.
Pemkab Minahasa jelas Vanda lagi telah memiliki Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga), PAUD Holistik Integratif, serta telah melakukan TOT orang tua dan pelatihan sex education bagi remaja usia 12-15 tahun.
“Program ini krusial mengingat tingginya kasus perkawinan anak di Minahasa, yang pada tahun 2023 mencapai 597 kasus,” imbuhnya.
Adapun di sektor kesehatan, Vanda kembali menjelsskan bahwa Pemkab Minahasa telah berhasil menekan angka stunting menjadi 1,24% (64 anak) pada tahun 2023, yang menempatkannya sebagai salah satu yang terendah di Indonesia.
“Cakupan imunisasi dasar lengkap dan persalinan di fasilitas kesehatan juga menunjukkan peningkatan signifikan. Dari 25 puskesmas, 22 di antaranya telah menjadi pelayanan ramah anak, ditambah dua klinik ramah anak,” katanya lagi.
Sementara di sektor pendidikan, kata Vanda lagi tak luput dari perhatian. Kabupaten Minahasa saat ini memiliki 328 Sekolah Ramah Anak dari PAUD hingga SMP.
“Ada juga ruang kreativitas dan taman bermain ramah anak seperti Taman God Bless Tondano dan Benteng Moraya menjadi alternatif waktu luang yang aman. Sanggar seni dan pelatihan bela diri juga menjadi wadah kreativitas anak-anak,” pungkasnya.
Tim verifikasi lapangan KLA Kementrian P3A terdiri dari Asisten Deputi Koordinasi Pemenuhan Hak Anak Wilayah Satu Kementerian PPPA Devi Nia Paradika, serta Perwakilan dari Kementerian Dalam Negeri, Meilan Inggrit.
(Mrcl/*)