ESN, Bali – Penjabat Bupati Minahasa Jemmy Stani Kumendong, mengikuti Forum Smart City Nasional dengan Tema Transformasi dan Inovasi Menuju Indonesia Emas Melalui Kota dan Kabupaten Cerdas 2024 Bertempat di The Meru Sanur Hotel Denpasar Bali.
Kegiatan ini digekar atas kerjasama Kementerian Kominfo RI dengan Pemerintah Kota Denpasar dan berbagai perusahaan swasta sebagai penyedia teknologi kota cerdas (smart city) yang berlangsung pada tanggal 24-27 Juni 2024.
Konsep Smart City adalah merupakan konsep yang mengintegrasikan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam infrastruktur kota untuk meningkatkan efesiensi, produktivitas, dan kualitas hidup masyarakat.
Kemudian yang dimaksud dengan Smart City atau Kota Pintar adalah: kerangka penggunaan teknologi informasi dan komunikasi untuk membuat tata kelola kota yang lebih baik, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang tinggal di area tersebut.
Tujuan utama Smart City adalah meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan efesiensi pengelolaan kota. Beberapa prinsip yang menjadi dasar dalam pengembangan Smart City. antara lain: Keberlanjutan, Keterhubungan, Partisipasi Publik, Keterbukaan Data serta Keamanan dan Privasi.
Menurut Prof DR. Rudolf Gliffinger dan tim riset di Centre of Regional Science of Vienna University of Technology, terdapat 6 indikator yang membangun keberhasilan sebuah smart city. Indikator tersebut adalah:
Pertama: Smart Economy
Smart Economy adalah penggunaan teknologi informasi dan komunikasi untuk membangun dan mengembangkan ekonomi masyarakat di sebuah kota.
Kedua: Smart Environment.
Smart Enivironment adalah aspek dari smart city yang menargetkan pengelolaan lingkungan di daerah perkotaan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi.
Contoh penerapan Smart Enivironment ini adalah strategi pengelolaan sampah yang diterapkan di Singapura.
Ketiga: Smart Living.
Indikator ini adalah aspek dari smart city yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di daerah tersebut menggunakan teknologi informasi dan komunikasi. Contohnya penggunaan CCTV untuk mengidentifikasi kriminal.
Keempat: Smart Mobility.
Salah satu masalah perkotaan yang harus diselesaikan adalah masalah kemacetan. Sehingga beberapa Kota Pintar menyelesaikan masalah ini dengan menerapkan teknologi Smart Mobility.
Penggunaan teknologi untuk meningkatkan layanan transportasi publik.
Kelima: Smart People.
Smart People adalah peningkatan kualitas SDM masyarakat tidak hanya memiliki literasi digital tapi juga mampu memberikan kritikan.
Keenam: Smart Government.
Smart Government adalah perbaikan pelayanan publik yang ditawarkan oleh pemerintah kota dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi. Misalnya dengan menggabungkan layanan dari berbagai lembaga pemerintah ke dalam satu aplikasi.
Berbagai materi yang disampaikan dalam Forum Smart City tersebut diantaranya, “Membangun Ekosistem Pengadaan yang Cerdas dan Berkelanjutan melalui E-Purchasing dalam Kerangka Smart City” kemudian “Smart Tranpotation and Mobility” kemudian “Cyber Security and Data Protection”, juga ada materi terkait “Integrated Public Service System” dan Smart Energi Solution” ini materi yang disampaikan pada hari pertama dan kedua.
(Mrcl/WrtKminf*)