ESN, Natuna — Kepala Penerangan Kodam XIX/Tuanku Tambusai Letkol Inf Muhamad Faisal Rangkuti, S.I.P., M.I.P., menyatakan bahwa pelaksanaan Latihan Uji Siap Tempur (UST) Terintegrasi Batalyon Komposit 1/Gardapati di Kabupaten Natuna merupakan wujud nyata kesiapan satuan dalam menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia, khususnya di wilayah perbatasan.

“Latihan ini bukan sekadar evaluasi kemampuan tempur, tetapi sarana untuk membangun soliditas dan profesionalisme satuan dalam menghadapi berbagai bentuk ancaman,” ujar Faisal Rangkuti, menjelaskan arahan Pangdam XIX/TT Mayjen TNI Dr. Agus Hadi Waluyo, S.A.P., M.M., CHRMP.
Menurutnya, latihan UST Terintegrasi merupakan tahapan akhir dari pembinaan latihan satuan yang akan dilanjutkan dengan Latihan Antar Kecabangan (Latancab) oleh Kodiklat TNI AD pada November mendatang. “Dengan pola latihan yang berjenjang dan berkelanjutan, diharapkan setiap prajurit mampu bergerak dan bertempur secara terpadu lintas kecabangan,” kata Faisal.

Latihan yang digelar di Desa Batubi, Kabupaten Natuna, ini melibatkan berbagai unsur tempur seperti Infanteri, Kavaleri, Artileri Medan, Artileri Pertahanan Udara, Zeni, Perhubungan, dan Kesehatan.
Faisal menambahkan, wilayah Natuna memiliki arti strategis sebagai garda terdepan NKRI, sehingga peningkatan kemampuan satuan jajaran Kodam XIX/Tuanku Tambusai akan terus dilakukan secara konsisten dan terarah.
“Kesiapan bukan hanya soal senjata dan taktik, tapi juga mental, disiplin, dan kebersamaan. Semua itu yang diasah dalam latihan seperti ini,” tegas Kapendam.
Usai peninjauan, Dankodiklat TNI AD Letjen TNI Mochammad Hasan, Danpussenif Letjen TNI Iwan Setiawan, Ir. Kodiklatad Mayjen TNI Choirul Anam, dan Dirlat Kodiklatad Brigjen TNI Elkines dikukuhkan sebagai Warga Kehormatan Korps Artileri Medan (Armed), ditandai dengan pemakaian Brown Baret.
Kegiatan ditutup dengan penyerahan tali asih kepada masyarakat sekitar lokasi latihan, sebagai bentuk kepedulian sosial TNI kepada rakyat.













