ESN, Tomohon – Pelantikan 24 Anggota DPRD Kota Tomohon pada Selasa (17/9/2024) menyisakan persoalan memalukan, dan partama kali terjadi di Indonesia.
Bagaimana tidak, saat dilantik dan diambil sumpah oleh Ketua PN Tondana, ke-24 anggota DPRD terpilih itu, terpaksa menggunakan jas dan celana yang dibiayai sendiri.
Bukan hanya itu, Pin emas yang disematkan kepada mereka juga bukan Pin emas sebagaimana biasanya, melainkan Pin emas palsu atau imitasi.
Dimana seharusnya, baik biaya baju sampai Pin emas, itu menjadi tanggungan Pemerintah Kota Tomohon, melalui APBD.
Gerald Lapian, salah seorang anggota DPRD Kota Tomohon yang dilantik dari Partai Golkar mengakui hal tersebut. “Iya, baju dijahit sendiri dan pakai biaya sendiri termasuk pin juga palsu,” ujarnya.
Tidak hanya itu, persoalan lain yang menerpa Sekretariat DPRD Kota Tomohon yaitu, belum terbayarnya biaya baju dan pin sejumlah anggota DPRD Pengganti Antar Waktu (PAW).
Termasuk biaya perjalanan dinas (SPPD) para mantan anggota DPRD periode 2019-2024 yang juga belum terbayarkan hingga saat ini.
‘Ada sekitar 10 perjalanan dinas yang belum terbayarkan,” kata Siane Samatara, serta sejumlah mantan anggota DPRD Kota Tomohon lainnya.
Sekretaris DPRD Kota Tomohon Steven Waworuntu saat di konfirmasi mengakui jika para anggota DPRD Periode 2024-2029 yang dilantik tersebut, menggunakan baju yang dibiayai sendiri.
Kata Steven, ketiadaan anggaran menjadi penyebab utamanya.
“Sehubungan belum teranggarkan pengadaan pakaian anggota DPRD yg baru, maka anggota DPRD mengadakan secara mandiri. Nanti setelah APBD perubahan ada, baru diadakan untuk anggota dewan,” tukasnya, Rabu (18/9/2024).
Sementara soal hutang SPPD yang belum dibayarkan kepada mantan anggota DPRD, Steven mengatakan itu belum berbentuk hutang, karena belum berakhir tahun anggaran.
