ESN, Bitung – Ketua Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat (Parmas) dan SDM KPU Kota Bitung Wiwinda Hamisi menyayangkan kejadian menimpa petugas keamanan KPU Bitung saat debat Pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota di Grand Kawanua Manado pada hari Minggu 06 Oktober lalu.
Pada saat itu Petugas kemanan KPU “P” alias Puput saat menjalankan tugasnya di pintu masuk Debat, mendapat perlakuan tidak mengenakkan dari oknum Polisi yang mengenakan pakaian biasa.
Menurut Wiwinda, Puput yang adalah petugas keamanan KPU, telah melakukan tugasnya sesuai SOP, sehingga kata Wiwinda, Puput memiliki kewajiban untuk tidak mengizinkan siapa pun masuk tanpa identitas yang jelas, terutama orang yang tidak dikenal. Ini adalah bagian dari tanggung jawabnya dalam menjaga keamanan di lingkungan KPU.
“Apabila ada polisi yang datang tanpa seragam dan tampak seperti preman, seharusnya mereka berkomunikasi dengan baik, memperkenalkan diri, dan menunjukkan identitas resmi sebelum meminta izin masuk ke area KPU. Bukan sebaliknya, masuk dengan sikap arogan tanpa permisi. Mengingat “P’ mengenakan seragam dan bertindak sesuai aturan, oknum polisi tersebut seharusnya menghormati prosedur keamanan dengan memberikan informasi yang jelas bahwa mereka adalah polisi yang sedang bertugas,” katanya.
Wiwinda menambahkan, komunikasi yang baik dan sopan sangat penting dalam situasi seperti ini, untuk menghindari kesalahpahaman dan menjaga keamanan serta ketertiban sesuai prosedur.
“Jika polisi tersebut memang memiliki keperluan resmi, seyogyanya mereka memberikan informasi yang jelas kepada petugas “P” bahwa mereka adalah polisi yang sedang bertugas, bukannya bertindak secara kasar atau tanpa memperkenalkan diri dengan baik,” pungkasnya.