ESN, Bitung – Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara melepas ekspor perdana 25 ton produk tuna ramah lingkungan dari PT Samudera Mandiri Sentosa (SMS) di Kota Bitung, Rabu, 4 Juni 2025.
Ekspor ini menandai langkah awal penetrasi produk perikanan berkelanjutan ke pasar global, dengan tujuan pengiriman ke New York, Amerika Serikat, dan Rotterdam, Belanda.
Gubernur Sulawesi Utara Yulius Selvanus Komaling hadir langsung dalam seremoni pelepasan bersama Wali Kota Bitung Hengky Honandar dan Wakil Wali Kota Randito Maringka.
Dalam sambutannya, Yulius menyampaikan apresiasi atas komitmen PT SMS dalam menerapkan praktik penangkapan ramah lingkungan menggunakan metode pole and line, yang telah mengantongi sertifikasi MSC dan Fair Trade.
“Ini adalah tonggak penting bagi perikanan Sulawesi Utara. Praktik seperti ini menunjukkan bahwa pelaku usaha kita tidak hanya mengejar volume, tetapi juga keberlanjutan,” kata Yulius.
Menurut dia, terobosan ini tak hanya membuka akses pasar ekspor yang lebih luas, tetapi juga memperkuat posisi Bitung sebagai pusat industri perikanan nasional. Ia berharap langkah PT SMS dapat diikuti perusahaan lain di sektor kelautan dan perikanan.
General Manager PT SMS, Sigit Saptomo, menyebut kehadiran Gubernur sebagai bentuk dukungan yang sangat berarti bagi dunia usaha. Ia mengungkapkan bahwa proses ekspor perdana ini menghadapi kendala pada ketersediaan bahan baku karena metode pancing yang digunakan tidak memungkinkan hasil tangkapan dalam jumlah besar.
“Penangkapan ikan dengan cara ini memang lebih selektif dan terbatas hasilnya. Karena itu kami berharap pemerintah hadir dengan regulasi yang mendukung,” ujar Sigit.
PT SMS menjadi salah satu dari sedikit perusahaan di Indonesia yang mengekspor tuna bersertifikasi keberlanjutan, di tengah meningkatnya permintaan internasional terhadap produk perikanan yang ramah lingkungan.