Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Editorial Sulut NewsHeadlineKota Tomohon

Kali ke-13 TIFF digelar, tak ada satupun taman bunga permanen hiasi wajah Kota Tomohon

3204
×

Kali ke-13 TIFF digelar, tak ada satupun taman bunga permanen hiasi wajah Kota Tomohon

Sebarkan artikel ini

Foto : Ilustrasi.ist.

ESN, Tomohon – Pemerintah Kota Tomohon akan kembali menggelar hajatan tahunan Tomohon International Flower Festival (TIFF) tahun 2025, pada bulan Agustus mendatang.

TIFF tahun 2025 ini adalah kali ke-13 dilaksanakan sejak pertama kali digelar pada tahun 2008 silam.

TIFF sendiri digagas oleh mantan Walikota Tomohon Jefferson Rumajar, dengan segudang cita-cita, salah satunya Kota Tomohon bisa mengekspor bunga yang dihasilkan petani, ke seluruh Indonesia dan mancanegara.

Cita-cita lainnya yaitu, geliat perekonomian masyarakat menjadi bergairah, pendapatan petani bunga meningkat, serta kunjungan wisatawan mancanegara dan lokal membludak.

Dari semua impian tersebut, tentunya satu hal yang tidak bisa dikesampingkan yaitu ciri khas Kota Tomohon yang memproklamirkan diri sebagai Kota Bunga, sejak tahun 2008.

Sudahkah ciri khas Kota Tomohon sebagai Kota Bunga nampak di periode kedua Caroll Senduk memimpin sebagai Walikota Tomohon?

Sama seperti Kota Bandung yang disebut Kota Kembang, Kota Tomohon seharusnya sudah bisa menyamai Kota Bandung, dalam upaya menghiasi wajah kotanya dengan taman bunga.

Taman Bunga Cihideung, Bandung. Foto ist.

Namun kenyataannya saat ini, tak ada satupun taman bunga yang bersifat permanen, yang terhampar menghiasi wajah Kota Tomohon.

Yang ada, hanyalah taman bunga ‘jadi-jadian’, yang menggunakan media tanam berupa pot bunga berbentuk persegi panjang, warisan usang sejak tahun 2008, yang dicat putih bis merah, hanya dihiasi bunga apa adanya, sehingga jauh dari kesan estetik.

Lucunya lagi, Pemkot Tomohon hanya membersihkan dan menghias taman bunga jadi-jadian itu setahun sekali, saat akan digelar TIFF.

Setelah TIFF selesai, Pemkot Tomohon sengaja membiarkan taman bunga jadi-jadian itu, kembali terbengkalai.

“Padahal TIFF ini kan acara Internasional, koq tiap tahun kualitas taman bunga yang ditampilkan asal jadi, seperti taman bunga yang ada di desa-desa atau kelurahan saja, padahal ini kan Kota,” sindir salah seorang warga, yang enggan namanya dipublis.

Seharusya menurut warga itu, taman bunga sudah dibuat permanen, yang dihias sedemikian rupa dan bisa menimbulkan kesan estetik bagi para tamu yang melihatnya, dan taman bunga itu dibuat baik dipusat kota Tomohon, maupun dibeberapa titik jalan utama dan kelurahan yang ada di Kota Tomohon.

“Coba lihat Kota Bandung, mereka tidak ada yang namanya festival bunga, tapi ada taman-taman bunga yang terhampar di setiap sudut kotanya, ini yang tidak pernah dipikirkan oleh para pemimpin yang ada di kota Tomohon ini,” sesalnya lagi.

Taman Labirin di Balai Kota Bandung.foto ist.
Taman Vanda. Lokasinya yang strategis dan terletak hanya 600 meter saja dari jalan Braga, Kota Bandung. Foto ist.

Ini baru bicara taman bunga, belum lagi kalau bicara soal wisata taman bunga bagi para wisatawan yang akan berkunjung, hampir tidak ada tempat wisata yang dibuat oleh Pemerintah Kota Tomohon, yang bertemakan bunga.

Yang ada hanyalah bangunan wisata air panas Lahendong dan Hutan Kota yang sengaja dibiarkan terbengkalai, tidak dirawat tanpa pengelola.

(Redaksi)

Example 120x600