 |
| Konfrensi Pers yang digelar pihak Panitia Pemilihan Rektor Unima, Rabu (24/7/2024). |
ESN, Tondano – Pemilihan Rektor (Pikrek) Universitas Negeri Manado (Unima) mulai berlangsung panas. Pasalnya ada sejumlah oknum yang sengaja ingin membatalkan proses pemilihan Rektor yang kini mengerucut ke 3 kandidat tersisa.
“Bahkan, kami duga ada oknum guru besar yang terlibat dalam aksi penggagalan pemilihan rektor ini. Langkah hukum dengan melaporkan oknum ini ke aparat kepolisian, akan kami lakukan,” kata Sekertaris Panitia Pilrek Unima Devie Siwij, dalam Konfrensi Pers, Rabu (24/7/2024).
Siwij menjelaskan, perbuatan para oknum, termasuk oknum guru besar tersebut, sudah sangat meresahkan. “Apalagi sampai sudah ada yang menyebut pilreg ini seperti birahi kekuasaan, ini tentu sangat kami sayangkan,” tukasnya.
Tukasnya lagi, meski isu yang ditebar oleh para oknum tersebut merupakan hak untuk berpendapat dan bagian dari dinamika, namun harus bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
“Jangan memprovokasi ataupun mencemarkan nama baik dan fitnah, jika demikian maka pasti ada konsekuensinya yaitu akan berhadapan dengan hukum,” ujarnya lagi.
Siwij mengaku untuk melakukan langkah hukum, pihaknya memiliki sejumlah bukti, termasuk bukti dugaan pemalsuan tanda tangan Rektor Unima saat ini (Deitje Katuuk), dimana otak pemalsu tanda tangan tersebut, sudah diketahui pihaknya.
Meski demikian, proses hukum yang akan ditempuh pihaknya kata Siwij, tidak menghalangi proses Pilrek Unima yang hingga saat ini tetap berjalan dan tidak akan batal.
Adapun tiga nama calon Rektor Unima yang akan bersaing dalam pemilihan dengan mekanisme suara terbanyak pada 20 Agustus 2024 nanti yaitu masing-masing Dr Joseph Kambey SE MBA Ak, Prof Dr Orbanus Naharia MSi, dan Dr Patricia Mardiana Silangen SPd MSi.
“Ketiganya akan dipilih oleh seluruh anggota Senat ditambah suara dari Kementerian,” pungkas Siwij.
(Mrcl*)
