Foto Sidang Adat Masyarakat Woloan Raya soal pembongkaran makam para leluhur yang digelar beberapa waktu lalu.ist.
ESN, Tomohon – Belum hilang dari ingatan kita, soal dibongkarnya makam para leluhur warga Woloan Raya, yang terjadi beberapa waktu lalu.
Pembongkaran yang berujung kontroversi tersebut, akhirnya bisa ‘diselesaikan’ dengan digelarnya sidang adat oleh para tokoh masyarakat Woloan, tokoh adat dan pemilik 94 marga se-Woloan Raya.
Terdapat sejumlah poin penting, yang dihasilkan dalam sidang adat tersebut, diantaranya soal ganti rugi yang harus dibayarkan kepada warga yang merasa dirugikan.
Selain itu, ada juga sejumlah poin penting yang telah diusulkan harus segera direalisasikan oleh Dinas Lingkungan Hidup, guna memperbaiki makam yang dibongkar tersebut.
Poin-poin tersebut yaitu, memperbaiki talud atau fondasi yang telah dirusak, sekaliqus menambah pembangunan talud disekitaran tanah yang telah digusur.
Menuliskan nama-nama marga sewanua Woloan dan nama-nama mereka yang telah tergusur di talud yang akan dibangun, dengan diukir sebagai bentuk monumen.
Membangun jembatan dan jalan, menyesuaikan dengan kontur tanah yang telah digusur saat ini, menanami rumput hias atau sejenisnva di atas tanah yang digusur di mana nisan-nisan diletakkan.
Membangun gapura di jalan masuk ke kompleks pekuburan tersebut, membiayai perayaan ibadah yang akan dilaksanakan di komplek pekuburan, apabila seluruh pembangunan fisik telah selesai dilaksanakan.
Membiayai pembersihan lahan pekuburan secara keseluruhan dan penanaman pohon, karena telah merusak beberapa pohon di lokasi penggusuran.
Sesuai informasi yang kami dapatkan dari sumber terpercaya, ternyata hingga saat ini, pihak ketiga maupun Pemkot Tomohon melalui Dinas Lingkungan Hidup, belum merealisasikan janjinya.
“Kami sudah coba mengkonfirmasikan hal ini kepada lurah Woloan Dua. Oleh Lurah disampaikan bahwa dirinya masih berusaha menanyakannya kepada dinas lingkungan hidup, tapi belum direspon,” kata Noldy Kapoh, warga Woloan.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Tomohon John Kapoh, hingga berita ini di publish, belum merespon usaha konfirmasi dari wartawan media ini.
