ESN, Tondano – Pemkab Minahasa sepertinya harus berpikir keras mencari solusi agar luapan air Danau Tondano, tidak semakin menyebar dan meninggi di pemukiman warga, terutama pemukiman yang berada di sekitar pesisir danau.
Hal itu mengingat curah hujan dengan intensitas tinggi, terus terjadi setiap hari di sebagian besar wilayah Kabupaten Minahasa, termasuk di Kota Tondano.
Luapan air hujan yang bermuara di Danau Tondano, membuat danau tersebut tidak mampu lagi menampung banyaknya debet air yang masuk. Akibatnya banjir hingga saat ini masih terus menggenangi rumah-rumah warga yang berada di sekitar pesisir danau.
Selain debet air yang banyak, pendangkalan danau kebanggaan rakyat Minahasa itu, juga semakin hari terus terjadi, akibat banyaknya sedimen yang masuk kearea danau.
“Saat ini, pendangkalan danau tondano sudah dalam tahap yang mengkhawatirkan, dan hal itu menyebabkan debit air danau meningkat dan meluap ke pemukiman warga.,” kata Sekda Minahasa Lynda Watania.
Pemkab Minahasa sendiri menurut Watania tidak tinggal diam dengan kondisi tersebut. Berbagai upaya terus dilakukan, salah satunya meminta pihak PLN sebagai pengelola pintu air DAS Tondano, untuk membuka full pintu air tersebut.
“Kita sudah meminta PLN agar membuka full pintu air DAS Tondano, dan itu sudah direspon dengan baik. Apabila pintu air dibuka full, maka otomatis debet air langsung berkurang secara signifikan,” ujar Watania.
Langkah strategis berikutnya yang dilakukan oleh Pemkab Minahasa, yaitu melakukan rapat koordinasi lintas sektor, untuk membahas sejumlah hal terkait danau Tondano untuk menyampaikannya kepada Pemerintah Pusat, sebagai pengelola utama danau tersebut.
“Pemkab Minahasa berharap pemerintah pusat turut mengambil peran lebih besar dalam penyelamatan Danau Tondano. Pasalnya, pengelolaan danau tersebut merupakan kewenangan pusat, mengingat status Danau Tondano sebagai salah satu danau prioritas nasional,” tukas Watania.
Tukas Watania lagi, pada hari Jumat kemarin (16/5/2025), pihaknya telah menggerakkan seluruh ASN di seluruh Dinas, Badan, Bagian hingga Kecamatan, Kelurahan dan Desa untuk melaksanakan kerja bakti di area sekiar pesisir danau, yang bisa terjangkau.
“Kerja bakti ini adalah bentuk kepedulian seluruh ASN terhadap permasalahan banjir yang terjadi akibat luapan danau. Kami juga berharap masyarakat bisa melakukan hal serupa dengan menjaga kebersihan, tidak membuang sampah di sungai yang bermuara di danau Tondano,” pungkasnya.
(Mrcl)