Foto pertemuan pihak Kelurahan, Dinas LH, Kontraktor, Kecamatan Tomohon Barat dan Warga serta tokoh adat membahas soal pembongkaran makam leluhur di Kelurahan Woloan Dua.ist.
ESN, Tomohon – Pelaku pengrusakan Makam Leluhur di Kelurahan Woloan Dua, Kecamatan Tomohon Barat akhirnya terungkap Senin (12/8/2024).
Pelakunya diduga adalah Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kota Tomohon dan Kontraktor pelaksana proyek bank sampah.
Hal itu terungkap dalam pertemuan yang digelar oleh pihak Kelurahan Woloan Dua, Senin (12/8)2024).
Pertemuan yang digelar di Kantor Kelurahan Woloan Dua itu difasilitasi oleh Lurah Woloan Dua Jane Kures.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Tomohon John Kapoh, Camat Tomohon Barat, Pihak Kontraktor, perwakilan warga serta tokoh adat Woloan Raya turut hadir dalam pertemuan tersebut.
Diungkapkan oleh Lurah Woloan Dua Jane Kures, pihaknya tidak mengetahui jika Kuburan Leluhur Warga Woloan Raya tersebut sudah di bongkar.
“Kami pihak kelurahan tidak diberi tahu kalau Kuburan Leluhur tersebut sudah dibongkar oleh pihak kontraktor,” ujarnya, saat dihubungi via Whatsapp.
Meski demikian, Jane mengakui bahwa memang ada rencana pembongkaran Kuburan Leluhur tersebut, dan hal itu tercetus dalam pertemuan hari Kamis pekan lalu.
“Tapi saya belum mengijinkan karena pembongkaran harus didahului upacara adat dan doa oleh tokoh adat, agama dan harus juga seijin para tua-tua kampung,” tukasnya.
Namun, besoknya pada hari Jumat subuh Jane diberitahu bahwa sudah ada alat berat yang diturunkan ke lokasi, dan pada hari Minggu sudah viral di medsos lokasi Kuburan Leluhur tersebut ternyata sudah dibongkar.
“Padahal pada hari Jumat pagi saat turun ke lokasi, saya beberapa kali sampaikan jangan dulu di bongkar,” katanya.
Adapun penyebab pihak kontraktor melakukan pembongkaran, alasannya karena mereka telah dikejar waktu penyelesaian bangunan bank sampah.
“Mereka membongkarnya dengan alasan telah dikejar 150 hari waktu penyelesaian,” Jane mengatakan.
Adapun hasil keputusan pertemuan yang digelar Senin siang tadi, bahwa proyek bank sampah di lokasi Pekuburan Leluhur tersebut dihentikan sementara, sambil menunggu keputusan sidang adat 94 marga yang ada di Woloan Raya.
“Sidang adat akan digelar hari Kamis mendatang,” pungkas Jane.