HeadlineKota Manado

Pengamat Politik sebut Parpol yang usung petahana bermasalah berpotensi alami kerugian besar

1939
×

Pengamat Politik sebut Parpol yang usung petahana bermasalah berpotensi alami kerugian besar

Sebarkan artikel ini

Foto Pengamat Politik Sulawesi Utara Josef Kairupan.ist

ESN, Manado – Sejumlah kepala daerah di Sulawesi Utara santer diberitakan terancam di diskualifikasi sebagai calon oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Mereka diduga melanggar Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pilkada pasal 71 ayat 2.

Menanggapi situasi ini, pengamat politik dan pemerintahan, Josef Kairupan SIP MIP menekankan pentingnya partai politik (parpol) untuk berhati-hati dalam mengusung calon.

Menurutnya, aturan yang telah tertuang dalam undang-undang harus diikuti dengan tegas.

“Dalam sistem tata negara, proses demokrasi harus berjalan sesuai aturan yang ada,” ujar Kairupan.

Ia menambahkan, jika parpol tetap memaksakan pengusungan calon yang bermasalah, potensi masalah hukum di masa depan sangat besar.

“Oleh karena itu, parpol harus bijak dan cermat dalam memilih calon yang tidak memiliki masalah hukum,” tegas Kairupan, yang juga seorang akademisi di Universitas Sam Ratulangi (Unsrat).

Dari perspektif politis, Kairupan menekankan bahwa parpol seharusnya tidak hanya memikirkan kepentingan sempit, melainkan juga mempertimbangkan rekam jejak calon yang akan diusung.

“Jika calon yang diusung kemudian didiskualifikasi karena pelanggaran, kerugian besar akan menimpa parpol itu sendiri,” jelasnya.

Lebih jauh, Kairupan mengingatkan bahwa mengusung petahana yang diduga melakukan pelanggaran dapat menciptakan preseden buruk bagi parpol.

Ini bisa menimbulkan kesan bahwa parpol tersebut tidak taat hukum, bahkan berusaha mengakali aturan yang ada.

“Hal ini juga dapat memberikan edukasi yang buruk kepada publik tentang integritas dan kepatuhan terhadap hukum,” tambahnya.

Kairupan menekankan bahwa dalam politik, ada aturan main yang harus ditaati.

Jika parpol melanggar aturan tersebut, terlebih jika parpol tersebut sebelumnya pernah berkuasa, hal ini bisa sangat merugikan posisi politik mereka di masa depan.