Kepala Sekolah memberikan ijazah milik Galilea Elizabeth Lomboan, Sabtu (13/07/2024). |
ESN, Minahasa – Mimpi Galilea Elizabeth Lamboan membawa
ijazah hasil jerih payahnya bersekolah selama tiga tahun di SMA Yadika
Langowan, Minahasa akhirnya terwujud.
Dalam suasana yang penuh haru, Galilea diterima langsung
Kepala Sekolah SMK tersebut, Jeiny Sangari, pada Sabtu (13/7), untuk menerima
ijazah yang sebelumnya ditahan karena masih menunggak sejumlah biaya yang harus
dibayar.
Ia tidak menduga, jika orang yang menebus ijazahnya itu
ternyata calon bupati Minahasa, Youla Lariwa Mantik (YLM) yang spanduknya mulai
tersebar dimana-mana. Meskipun, untuk menebus ijazah tersebut, YLM tidak datang
langsung ke sekolah, melainkan mengutus orang kepercayaanya, Paulus M Pangau.
“Saya benar-benar tidak menduga, jika curhatan saya
soal ijazah yang masih tertahan di sekolah itu ternyata direspon cepat oleh Ibu
Youla Mantik,” ujar Galilea.
Galilea mengaku sangat senang dan terharu atas kepedulian
YLM. Termasuk, perasaan yang sama, juga dialami
ayahnya, Harly Lomboan yang sehari-harinya bekerja sebagai buruh
tambang.
“Kami sekeluarga mengucapkan terimakasih kepada Ibu
Youla Mantik. Kami semua senang dan bangga punya calon pemimpin di Minahasa
yang sangat peduli dan peka terhadap nasib warganya yang sedang
kesulitan,” ungkapnya.
Atas kepeduliian YLM tersebut, Galilea juga mendapat ucapan
selamat dari teman-teman seangkatannya yang akhirnya tahu dirinya sudah bisa
menebus ijazahnya itu.
Bahkan, diakui Galilea, sejumlah tetangga di sekitar tempat
tinggalnya, di Gang Jaga II, Desa Noongan, Kecamatan Langowan, juga
menyampaikan ucapan yang sama.
Galilea mengakui, bahwa ijazahnya yang tertahan itu memang
karena faktor ekonomi yang dialami orang tuanya. Khususnya, faktor ayahnya yang bekerja sebagai buruh.
Ditambah lagi, kata Galilea,
karena faktor kedua orang tuanya
sudah berpisah. Sehingga, ia harus tinggal bersama neneknya.
Lepas dari soal itu, lanjut Galilea, sebagai anak muda, dirinya harus tahu
berterimakasih kepada orang yang sudah begitu peduli terhadap dirinya.
“Ibu Youla memang sangat layak menjadi pemimpin kami,
khususnya anak-muda di Minahasa. Apalagi, saya dengar Bu Youla juga punya
program bagus. Salah satunya, seragam sekolah gratis untuk seluruh siswa SD dan
SMP setiap akhir tahun ajaran,” ungkapnya.
Sementara itu, YLM yang menyapa kepala sekolah dan Galilea
lewat video call mengatakan, bahwa apa yang dilakukannya itu semata-mata
panggilan jiwa sebagai wujud dari tanggungjawab sosialnya untuk membantu orang
yang membutuhkan.
Disamping itu, kata YLM, apa yang dilakukannya juga menjadi
bagian dari ungkapan rasa syukur dirinya kepada Tuhan Yang Maha Esa atas apa
yang telah diterimanya selama ini, baik rizki, kesehatan dan lainnya.
Salah satu bentuk syukur itu, tegas YLM, adalah dengan
membantu siapa saja yang membutuhkan dirinya. Termasuk, menebus ijazah warga
yang tak mampu. (**)