Editorial Sulut NewsMinahasa

Pemkab Minahasa mulai salurkan bantuan untuk korban banjir luapan danau Tondano, Warga : Pintu air tetap harus dibuka

2575
×

Pemkab Minahasa mulai salurkan bantuan untuk korban banjir luapan danau Tondano, Warga : Pintu air tetap harus dibuka

Sebarkan artikel ini

ESN, Tondano – Gerak cepat terus diupayakan oleh Pemkab Minahasa dibawah kepemimpinan Bupati Robby Dondokambey dan Wakil Bupati Vanda Sarundajang dalam melakukan penanganan permasalahan banjir, akibat luapan danau Tondano.

Salah satunya yaitu dengan menyalurkan bantuan sembako untuk warga terdampak, mulai dari warga terdampak yang ada di Kelurahan Kiniar, Kecamtan Tondano Timur. Bantuan diserahkan Rabu (21/5/2025) oleh Bupati Minahasa Robby Dondokambey.

“Penanganan banjir akibat luapan danau Tondano merupakan salah satu prioritas utama pemerintah saat ini. Bantuan sembako hanya salah satu bentuk intervensi darurat, sementara langkah jangka panjang juga sedang digodok untuk mengatasi persoalan ini secara menyeluruh,” kata Bupati RD.

Diapun berharap, warga terdampak agar selalu sabar dalam menghadapi bencana banjir ini, karena Pemkab dalam mengatasi persoalan banjir ini butuh dukungan semua pihak, termasuk warga sendiri.

“Kami akan terus berupaya dan bekerja sama lintas sektor untuk memberikan perlindungan dan kenyamanan bagi masyarakat Minahasa, khususnya mereka yang tinggal di sekitar Danau Tondano,” tukasnya.

Selain memberikan bantuan, Bupati RD yang ikut didampingi Ketua TP PKK Martina Dondokambey Lengkong beserta jajaran pejabat Pemkab Minahasa, juga melakukan pemantuan di lokasi terdampak.

“Sebagai langkah awal, kami telah mendirikan posko bantuan kesehatan di beberapa titik terdampak. Kami juga memfasilitasi pembangunan jembatan darurat berbahan bambu untuk memudahkan akses ke rumah-rumah warga yang terisolasi akibat banjir,” ujarnya disela pemantauan tersebut.

Selain Bupati RD, tampak Wakil Bupati Vanda Sarundajang juga ikut meninjau lokasi banjir dan menyerahkan bantuan sembako, kepada warga yang tinggal di pinggiran DAS Tondano.

Sementara itu, pantauan ESN, di Kelurahan Kiniar tersebut tampak ratusan rumah masih tergenang air rata-rata setinggi lutut orang dewasa.

Sejumlah warga, terpaksa menimbun dengan material sirtu sebagian halaman rumah mereka, agar air tidak terus menggenangi.

Cerita salah seorang warga, banjir yang terjadi kali ini adalah yang terbesar sejak banjir tahun 1980 silam. “Ini yang terbesar, dan turunnyapun lama,” katanya.

Soal bantuan yang diberikan Pemkab Minahasa, diapun menyambut baik. Hanya menurutnya Pemkab Minahasa harus meminta pihak PLN selaku pengelola PLTA Tanggari untuk membuka pintu DAS Tondano.

“Waktu lalu saat dibuka, airnya sempat surut, tapi ketika ditutup lagi airnya balik naik lagi. Jadi torang berharap pintu air tersebut agar dibuka lama, bukan hanya sehari dan ditutup lagi,” harapnya.

(Mrcl)

Example 120x600